{Fanfiction – 2012} Cooking? Cooking!

keep-calm-and-love-cooking-7

Sepasang kekasih itu berjalan beriringan sambil mendorong sebuah troli. Mereka sudah tiga kali memutari sebuah supermarket, namun masih saja bertengkar tentang apa yang harus mereka beli.

“Samgyeopsal!” teriak wanita bernama Park Song Na pada kekasihnya. (*Samgyeopsal : Daging sapi Korea)

“Andwe! Tidak baik jika kau memakannya terus menerus, bisa-bisa kau lebih besar dariku.” Balas kekasihnya itu.

“Mwo?? Ya! Kim Ryeowook, Noe jinja! Aish molla, molla.” Park Song Na berbalik arah dan berjalan sendiri meninggalkan Kim Ryeoowok.

Ryeowook dengan gerakan cepat langsung memutar trolinya mengejar Song Na, perlu beberapa detik baginya untuk menyamai langkah dengan Song Na.

“Song Na-ya… mian.” Kata Ryeowook pelan. Song Na hanya bergumam dan kembali bersikap tak acuh.

Ryeowook kembali menyesuaikan langkanya dengan langkah Song Na. “Haruskah kita kembali dan membeli samgyeopsal?”

Park Song Na menghentikan langkahnya dan dalam sekejap matanya berbinar. “Jeongmal?” tanyanya tidak percaya. Ryeowook menganggukan kepala sambil memberikan senyum lebar yang terlihat samar karena tertutup syal yang dipakainya.

“YEAH~~~ Kajja!” ujar Song Na semangat.

@!@!@!@!@!@!@!@

Kim Ryeowook menekan tombol alarm ke mobilnya seraya menenteng plastik belanjaan. Sementara Song Na dengan ragu mengikuti dibelakangnya.

“Wook-ah, mengapa harus di dormmu, huh? Tanya Song Na saat mereka sedang memasuki lift.

Ryeowook memencet angka 11 dan menghela napas. “Lalu dimana? Dirumahmu?” tannyanya. Song Na balas mengangguk.

“Setidaknya ada eomma, jadi kau tidak berani macam-macam.” Kata Song Na.

Ryeowook tertawa. “Jadi, maksudmu jika kita di dorm aku akan melakukan apa?”

“Ani, bukan itu… tapi… eummm.. ah aku tidak tahu.” Song Na langsung terdiam.

Ryeowook tersenyum. “Arraseo, pintunya akan ku buka. Jadi, jika aku melakukan sesuatu kau bisa keluar dan segera minta bantuan.”

Song Na tertunduk. “Sudahlah, lupakan saja. Lagipula ada hyungmu kan?”

Pada saat bersamaan pintu lift terbuka, Ryeowook keluar duluan berjalan kearah kanan dan sampai didepan sebuah pintu. Pintu itu terbuka setelah Ryeowook memasukkan beberapa kode di gagangnya.

Ryeowook berbalik kearah Song Na, membiarkannya masuk terlebih dahulu.

“Welcome….” Sapa ryeowook sambil menutup pintu. Song Na membuka sepatunya, begitupun yang dilakukan Ryeowook.

“Kenapa sepi sekali?” Tanya Song Na melihat sekeliling.

“Aku mengusir hyung ke lantai atas.” Jawab Ryeowook santai.

Song Na membelakakan matanya. “Mwoya?”

Ryeowook terpaku ditempatnya. “Haruskah aku membuka pintunya?”

“Aish, Dwesso. Ayo cepat masak, aku sangat lapar.”

“Algesemnida, Agassi.” Kata Ryeowook ramah.

@!@!@!@!@!@!@!@!

“Kau punya kimchi?” Tanya Park Song Na yang sedang mengiris wortel.

“Sudah habis.” Jawab Ryeowook singkat.

Song Na mendesah. “Seharusnya aku bawa dari rumah tadi.”

“Gwenchana, kami masih bisa bertahan hidup tanpa kimchi.” Ujar Ryeowook tenang.

“Tetap saja, kalian tidak makan secara lengkap. Besok aku akan membawakannya untukmu dan hyungmu.”

“Gomapta.” Balas Ryeowook.

“YA! Apa yang kau masukkan?” Tanya Song Na kaget saat Ryeowook memasukkan sesuatu di panci DeonjangJigge buatannya. (*DeonjangJigge : Sop kacang kedelai hasil fermentasi.)

Ryeowook melongo. “Wasabi.” Jawabnya polos. (*Wasabi : Pasta cabai hijau)

“Wook-ah! Apakah kau tidak pernah memasaknya? Bagaimana kau bisa memasukkan wasabi ke dalam DeonjangJigge?”

“Aku biasa melakukannya.” Lagi-lagi Ryeowook menjawabnya polos.

“Aigoooo…” Song Na hanya bisa menggelengkan kepalanya.

@!@!@!@!@!@!@!@!

Song Na duduk santai di sofa sambil mengganti-ganti chanel tv, sementara Ryeowook sedang sibuk mengotak-atik handphonenya. Mereka menunggu DeonjangJiggenya matang.

“Suruh hyungmu kesini, kita makan bersama.” Ujar Song Na.

“Tidak usah, mereka bisa makan ramyeon.” Jawab Ryeowook santai.

“Kau ini! Cepat panggil mereka!” perintah Song Na

“Mereka tidak akan berani kesini.”

“Wae?” Tanya Song Na.

“Jika mereka mengganggu, aku mengancamnya tidak akan memasak untuk mereka lagi.” Jawabnya masih santai.

Song Na berdecak.

Ryeowook menaruh handphonenya sembarang, kemudian menghadap Song Na.

“Hei, ingin main Nintendo?”

@!@!@!@!@!@!@!@

“Kali ini aku tidak menyerah untukmu.” Ancam Ryeoowook.

“Kau pasti kalah, Wook-ah!!” balas Song Na.

Mereka berdua dengan semangat memukul-mukul udara dengan Nintendo ditangan mereka.

“YEAH~~~Neaga Jeil Chalaga… Naega Jeil Chalaga.” Song Na berloncat-locat sambil menyanyikan lagu 2NE1 berulang kali untuk merayakan kemenangannya. Ryeowook terduduk diam menyaksikan kekalahannya. Perayaan Song Na terhadap kemenangannya langsung berhenti saat mencium bau yang aneh. Dia lalu menyadari sesuatu.

“Wook-ah… uri DeonjangJigge!!!!” mereka spontan berlari kearah dapur, membuka panci yang isinya sudah berubah warna menjadi kehitaman.

Mereka menatap satu sama lain. Tidak tahu harus melakukan apa.

Tinggalkan komentar